Pastikan proses pembangunan terus berprogres sesuai dengan koridor target pengerjaan, Sabtu (23/02) Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengunjungi dua titik proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Yaitu Tunnel #4 di Purwakarta dan Depo kereta cepat di Tegalluar, Bandung. Kehadiran Budi Karya didampingi juga oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dan Direktur Utama PT KAI (Persero) Edy Sukmoro.
Selama kunjungan Budi Karya didampingi oleh Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra. Turut mendampingi juga Direktur HR, LA & Asset KCIC Puspita Anggraeni di lokasi Tunnel #4 Purwakarta, Direktur TOD & Legal KCIC Dwi Windarto bersama dengan Expert KCIC Hanggoro Budiwiryawan di lokasi Depo Tegalluar.
Dalam kunjungan tersebut Budi Karya menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung selesai sesuai target pada akhir 2021. “Pemerintah tetap menargetkan proyek Kereta Cepat selesai akhir 2021.” Kata Budi Karya kepada awak media. “Kalau proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung ini sukses, maka sesuai rencana awal akan bisa berlanjut sampai Surabaya melalui jalur selatan Pulau Jawa.” Lanjut Budi Karya. Menurut Budi Karya, pernyataan optimistis tersebut juga didukung oleh hasil peninjauan langsung dan laporan progres yang diterima. Adapun pada pekan tersebut, progres konstruksi proyek telah mencapai 43,45%.
Budi Karya juga meyakini bahwa persoalan virus corona di China tidak mengganggu proses pekerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung. “Soal ada virus corona di China, kami (proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung) tetap berjalan dan tidak terganggu dengan adanya tenaga ahli dan peralatan dari China.” katanya.
Selain itu, apresiasi juga diberikan oleh Budi Karya kepada proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung atas transfer teknologi yang dilakukan. “Pemerintah tetap peduli adanya alih teknologi dari China ke Indonesia. Saya tadi melihat sendiri kalau transfer teknologi sudah dilakukan dan berjalan baik. Itu yang memang Pemerintah Indonesia harapkan.” Kata Budi Karya.
Seiring dengan konstruksi trase dan persiapan operasional, proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung juga kerap mengimplementasikan alih teknologi dari China ke Indonesia dalam metode dan sistem pengerjaannya. Sehingga diharapkan Indonesia kelak mampu membangun teknologi kereta cepat secara mandiri di masa mendatang.