JAKARTA, 7 April 2021- Direktorat Jenderal Bina Marga Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan inspeksi ke lokasi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Rabu (7/4) dan Kamis (8/4). Inspeksi dilakukan di area lokasi jembatan Tunnel No 5 dan Tunnel Walini.
Untuk diketahui inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembangunan dan evaluasi pembangunan tunnel dan jembatan yang menjadi bagian Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menyebutkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung dilakukan secara paralel di berbagai aspek. Bukan hanya konstruksi rel kereta, namun juga di aspek lainnya seperti sarana dan prasarana penunjang.
“Jembatan yang diinspeksi ini adalah salah satu dari 4 lokasi jembatan menerus dengan panjang lebih dari 3.000 meter yang menjadi bagian dari konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” jelasnya.
Sementara Tunnel Walini merupakan salah satu dari 13 tunnel yang ada di trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan panjang 608 meter. Tunnel ini berada di Kabupaten Purwakarta di antara Stasiun Walini dan Tegalluar.
Untuk Tunnel 5, memiliki panjang 422 meter dan berada di Kabupaten Bandung Barat di antara Stasiun Walini dan Tegalluar. Saat ini konstruksi kedua tunnel itu sudah selesai.
“Selama pembangunan dua tunnel itu tidak ditemukan kendala yang berarti ya. Selama ini kita selalu menekankan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai stakeholder agar pembangunan bisa berjalan dengan baik dan target penyelesaian tahun 2022 bisa tercapai,” jelasnya.
Untuk diketahui PT KCIC terus melakukan akselerasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Berbagai program pembangunan dilakukan, termasuk pengerjaan sarana dan prasarana lain serta upaya persiapan operasional KCJB (*)
* * *
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id