Bandung, 10 September 2021 | PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), meyakini
target operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang direncanakan pada akhir
2022 akan tercapat meski saat ini terdapat biaya tak terduga pada proyek tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya.
“Hingga saat ini target proyek KCJB masih sesuai dengan yang diharapkan oleh
pemerintah kedua belah negara yakni akhir 2022. Saat ini kami bersama dengan
konsorsium kontraktor melakukan percepatan pembangunan di seluruh titik
pembangunan. Termasuk juga melakukan persiapan sebagai readiness to operation.
Harapannya target operasi akhir 2022 bisa terwujud,” tegasnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Mirza memaparkan bahwa saat ini PT KCIC sedang
melakukan upaya efisiensi. “Perlu diketahui jika saat ini kami berupaya semaksimal
mungkin untuk mengembalikan project cost ke initial budget di tahap pembangunan
yang masih berlangsung. Semangat efisiensi di berbagai aspek kita gaungkan. Tentu
saja harapan kami pembengkakan biaya bisa ditekan semaksimal mungkin,” paparnya.
Di samping itu, Mirza menambahkan bahwa PT KCIC akan menerapkan skema MSA
(Maintence & Service Agreement) dalam OM Readiness. Melalui skema ini, sebagian
besar SDM yang dilibatkan untuk kebutuhan operation & maintenance pada proyek
KCJB merupakan SDM terlatih dan berpengalaman dari PT KAI, dengan prioritas
penyelenggaraan training di Indonesia dan online. Dengan begitu biaya pelatihan dan
O&M readiness cost lainnya bisa lebih efisien.
Mirza pun menuturkan bahwa akan ada upaya negosiasi dengan pihak lender dan
kontraktor terkait isu proyek ini agar upaya efisiensi ini dapat berjalan maksimal.
“Upaya lainnya yaitu dengan melakukan negosiasi facility agreement dengan lender
dan negosiasi dengan kontraktor terkait beberapa isu biaya proyek,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mirza menjelaskan bahwa PT KCIC akan melakukan value engineering di
beberapa pekerjaan konstruksi yang masih berjalan, menunda pembangunan TOD
Walini untuk fase awal, dan menyederhanakan interior dan eksterior stasiun dengan
tetap mengedepankan fungsi, estetika dan seamless pelayanan agar upaya efisiensi ini
dapat berjalan maksimal.
Terkait pendanaan, Mirza menyampaikan bahwa pihak-pihak terkait terus melakukan
pembahasan untuk menemukan solusi terbaik bagi kelangsungan proyek KCJB ini.
“Mengenai investasi, pendanaan dan negosiasi masih dalam tahap pembahasan di
tingkat kementerian, BUMN sponsor dan juga pemerintah.”
Kedepannya, Mirza menegaskan bahwa PT KCIC akan melakukan segala upaya agar
hal-hal terkait biaya tak terduga pada proyek KCJB tidak terjadi lagi. Namun, saat ini
PT KCIC akan terlebih dahulu berfokus pada upaya efisiensi dan percepatan
pembangunan KCJB.
Adapun biaya tak terduga ini muncul karena ada beberapa hal yang ditemukan saat
pembangunan berlangsung. Diantaranya saat peroses pengadaan lahan, pengerjaan
relokasi fasos dan fasum, pekerjaan variation order, financing cost, dan pekerjaan lain
yang memang harus dilakukan untuk kebutuhan proyek.
Lebih detil, Mirza mencontohkan beberapa hambatan saat melakukan pembebasan
lahan. Diantaranya adalah karena terdapat beberapa hal yang membutuhkan
koordinasi multi-sektor.
“Salah satu contohnya ketika melakukan pembebasan lahan, namun ternyata di
dalamnya terdapat banyak jaringan seperti jaringan listrik, air, gas dan lainnya, kami
harus melakukan koordinasi multi-sektor untuk melakukan relokasi. Pengadaan lahan
tidak bisa dilakukan sebelum relokasi fasos fasum dilakukan.”
Mirza memamparkan proses pengadaan lahan adalah salah satu hambatan yang
paling berat untuk proyek KCJB, karena di dalamnya terdapat pengerjaan relokasi
fasos dan fasum, relokasi SUTT PLN, jalan akses, hingga auxilarry building yang belum
didetailkan dalam perencanaan.
Mengenai besaran biaya tak terduga itu, Mirza menyebutkan hingga saat ini masih
dalam tahap pembahasan. Mengingat masih ada beberapa item yang sedang
dinegosiasikan kepada pihak kontraktor dan beberapa pihak terkait untuk menekan
angka biaya tak terduga tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id