Antisipasi Gangguan Keamanan, KCIC Berkolaborasi dengan Kepolisian RI

PT Kereta Cepat Indonesia China membangun kolaborasi dengan Kepolisian RI khususnya Polda Jabar, beserta seluruh Polres dan Polsek di wilayahnya untuk mengantisipasi berbagai potensi hazard dan meminimalisasi berbagai potensi gangguan yang ada dalam pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. KCIC dan Kepolisian RI telah menggelar sejumlah kegiatan guna memitigasi gangguan keamanan dan keselamatan KCJB seperti komunikasi secara intensif dalam berbagai kesempatan, pengamanan berbagai tahapan pekerjaan, audiensi, hingga Focus Group Discussion Pengamanan Proyek.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry mengatakan, bahwa saat ini KCIC terus mempersiapkan pembangunan KCJB baik dari sisi konstruksi, operasional, hingga kesiapan kemananan dan keselamatannya. Kolaborasi KCIC dengan Kepolisian RI merupakan suatu upaya preventif untuk memetakan, mengantisipasi, dan meminimalisasi gangguan keamanan yang dilakukan terhadap sarana maupun prasarana KCJB.

“Teknologi Kereta Api Cepat berbeda dengan kereta api biasa. KCJB mampu beroperasi hingga 350 km/jam, sehingga membutuhkan penanganan keamanan dan keselamatan yang ekstra. KCIC akan secara proaktif mengantisipasi berbagai potensi gangguan yang dapat menghambat perjalanan KCJB,” ujar Rahadian.

Saat ini KCIC sedang mengobservasi daerah-daerah di sekitar proyek KCJB guna mengetahui berbagai potensi hazard yang ada. Dengan pemetaan yang akurat, pencegahan terhadap gangguan pada masa konstruksi hingga operasional dapat dilakukan sedini mungkin. Pemagaran aset juga akan dilakukan untuk mengamankan aset KCIC sekaligus menjadi batasan agar mekanisme penjagaan dan pengawasan dapat lebih terukur.

Sebagai perusahaan yang akan melayani publik, aspek penting dalam operasional KCJB adalah mengenai keamanan dan keselamatan. KCIC dan Polda Jabar akan bersama-sama mengawal pembangunan hingga operasional KCJB agar dapat dinikmati seluruh masyarakat dengan aman dan nyaman.

Komunikasi yang intens akan terus dibangun antara KCIC dan Kepolisian RI bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait. Tujuannya untuk dapat terbentuk suatu kordinasi yang baik sehingga proyek Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara ini dapat terwujud.

Rahadian menambahkan, KCIC bersama seluruh stakeholder akan meningkatkan komunikasi serta evaluasi terkait dengan sistem manajamen pengamanan yang ada. Kolaborasi antara KCIC, Kepolisian, Kontraktor, dan seluruh pihak terkait akan terus dibangun untuk mengawal penyelesaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung

“Kolaborasi ini merupakan suatu antisipasi terhadap berbagai potensi gangguan. KCIC memohon support dan dukungan penuh dari Kepolisian RI, karena KCJB merupakan Proyek Strategis Nasional yang juga sedang diajukan menjadi suatu Obyek Vital Nasional.”Tutup Rahadian.

Staff Ahli Kemenkomarves yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Operation KCJB Baja Sirait mengatakan, bahwa Kemenkomarves sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk mewujudkan keamanan yang diperlukan proyek KCJB. Koordinasi telah dilakukan dengan Polda Metro Jaya, Polda Jabar, serta seluruh stakeholder terkait.

“Proyek KCJB ini akan didaftarkan menjadi Objek Vital Nasional di Indonesia. Proses pengamanannya juga tidak bisa menerapkan perlakuan yang sama dengan Kereta Api lainnya karena konstruksinya yang cukup rumit, sehingga dalam pengoperasiannya tidak boleh ada kesalahan.” ujar Baja. 

*

Informasi lebih lanjut, hubungi: 

General Manager Corporate Secretary

Rahadian Ratry

Email: rahadian.ratry@kcic.co.id

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn