Konstruksi Kereta Cepat di Area Simpang Susun Cikunir

April 29, 2020
Konstruksi Kereta Cepat di Area Simpang Susun Cikunir

Buktikan Kualitas Lewat Sinkronisasi Yang Tepat

142,3 kilometer trase kereta cepat melintasi sejumlah proyek infrastruktur yang berada di sepanjang koridor Jakarta – Bandung. Beberapa diantaranya bahkan bersinggungan secara langsung dengan proyek lainnya. Sebut saja seperti pembangungan trase Kereta Cepat Jakarta – Bandung di area Simpang Susun CIGATAS (Cimekar, Garut, Tasikmalaya) yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, area Simpang Susun Cibitung atau biasa disebut dengan Cibitung Interchange yang bersinggungan dengan Jalan Tol Cibitung – Cilincing, JAPEK Elevated, dan yang paling utama dan menarik adalah Simpang Susun Cikunir yang berlokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pembangunan kereta cepat di area Simpang Susun Cikunir

Simpang Susun Cikunir merupakan salah satu titik yang dilintasi trase Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang berlokasi di di KM10 Tol Jakarta – Cikampek. Titik ini merupakan titik yang sangat istimewa bagi KCIC. Dapat dikatakan titik ini sebagai sebuah pencapaian yang bersejarah bagi perjalanan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Berbeda dengan simpang susun lainnya yang dilewati oleh proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, di Simpang Susun Cikunir terdapat empat proyek infrastruktur yang saling bersinggungan satu sama lain. Keempat proyek tersebut adalah proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung, Proyek LRT Jabodebek, Tol JAPEK Elevated II dan Jakarta Outer Ring Road (JORR), lokasi inti dari seluruh singgungan tersebut.

Tiga proyek dalam satu lokasi ini menjadi salah satu tantangan bagi KCIC yang sukses dilewati dengan baik. Tentu dalam prosesnya membutuhkan koordinasi yang tepat dan kajian yang harus dilakukan dengan seksama untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam proses konstruksi satu sama lain. Terlebih proses pembangunannya juga perlu meminimalisir dampak terhadap aktivitas jalan tol Jakarta – Cikampek, mencakup salah satunya terkait dengan traffic management pada saat pembangunan sedang berlangsung bahkan setelah prosesnya rampung.

Fokus Sinkronisasi, Pastikan Ketepatan Konstruksi

Rancangan desain konstruksi trase Kereta Cepat Jakarta – Bandung dan JORR yang juga akan dibangun dengan struktur elevated tentu membutuhkan sinkronisasi tidak hanya dari sisi desain namun juga waktu pekerjaan (time schedule) yang tepat. Hal ini mempertimbangkan alat berat yang digunakan seperti bore pile yang membutuhkan ruang vertikal yang luas.

Disamping itu, terdapat sejumlah aturan terkait dengan pembangunan simpang susun yang telah ditetapkan oleh Bina Marga. Salah satunya terkait dengan jarak vertikal antar struktur elevated yang dibangun, yakni minimal 5,1 meter diatas jalan elevated atau sekitar 7,25 meter apabila struktur elevated dibangun diatas trase kereta cepat. Apabila jarak vertikal antar elevated kurang dari standar minimal yang ditetapkan Bina Marga, akan mengakibatkan terganggunya aktivitas jalan yang berada di bawahnya, terutama kendaraan besar seperti truk dan bus. Lebih dari itu, hal ini juga akan berpotensi terjadinya proses rekonstruksi pada sejumlah pier struktur elevated agar dibangun menyesuaikan dengan standar berlaku. Proses rekonstruksi ini tentu akan memberikan dampak negatif terhadap pembangunan proyek, baik dari sisi finansial, material hingga waktu pengerjaan proyek.

Untuk itu, KCIC memandang proses sinkronisasi desain sebagai salah satu faktor yang cukup krusial untuk mencegah kesalahan pada saat proses konstruksi di lapangan. Proses ini dilakukan sangat hati – hati oleh Departemen TDM melalui koordinasi secara intensif dengan pihak – pihak terkait. Hal ini mencakup proses pencarian informasi, permintaan data terkait proyek yang akan dibangun disekitar trase kereta cepat, detail data, pembuatan gambar rekayasa di titik – titik proyek yang bersinggungan, hingga sinkronisasi desain berikut diskusi dengan para pengelola ataupun pengembang proyek – proyek di Simpang Susun Cikunir tersebut. Dan setelah proses yang berlangsung selama kurang lebih 3 bulan, akhirnya seluruh pihak sukses mencapai kesepakatan desain di lapangan.

Berdasarkan hasil diskusi dan sinkronisasi tersebut, serta mempertimbangkan tingginya jarak vertikal minimum diatas struktur elevated kereta cepat dan alat berat yang digunakan, maka disepakati bahwa struktur JAPEK elevated di Simpang Susun Cikunir akan dibangun lebih dulu dengan posisi dibawah struktur elevated kereta cepat. Selain itu, disepakati juga bahwa jarak vertikal antara struktur di Simpang Susun Cikunir dan struktur elevated kereta cepat dibangun dengan jarak vertikal 7,1 meter dimana angka ini lebih dari standar minimum yang ditetapkan oleh Bina Marga.

Akhirnya, awal Mei 2018 struktur elevated kereta cepat di area ini mulai dibangun. Proses pembangunannya bersamaan dengan pekerjaan relokasi gerbang Tol Cikunir.

Saat ini, pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung di Simpang Susun Cikunir sedang berlangsung sesuai dengan desain sinkronsisasi yang telah disepakati. Sejumlah pier dengan struktur balok menerus (continuous beam) sedang dalam proses konstruksi secara masif. Pekerjaan di titik ini dilakukan oleh Sinohydro selaku salah satu kontraktor yang ditunjuk langsung oleh KCIC dalam proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung dan menjadi bagian dari High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC). Melalui Simpang Susun Cikunir, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung berhasil membuktikan kualitas dan kemampuannya dalam melakukan sinkronisasi desain dengan tepat dan akurat sehingga proses pembangunan dapat berlangsung lebih cepat, efektif serta berjalan dengan aman dan lancar.

* * *