Canggih! KCJB punya Kereta Ukur untuk Pengujian dan
Pemeriksaan dengan Spek Juara

Jakarta, 2 Desember 2021 | Selain memiliki rangkaian Electric Multiple Unit (EMU)
generasi terbaru berteknologi canggih bertipe CR400AF yang digunakan untuk
mengangkut penumpang, proyek KCJB juga memiliki kereta ukur atau
Comprehensive Inspection Train (CIT) dengan spesifikasi yang dimana fungsi CIT ini
mirip dengan Doctor Yellow yang dimiliki Jepang dan tidak banyak negara di Dunia ini
yang mempunyai CIT semacam ini.
Kereta yang sedang diproduksi bersamaan dengan rangkaian CR400AF ini akan
digunakan untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana KCJB.
“Tentu KCJB ini harus disiapkan secara total, selain rangkaian EMU terbaru yang
canggih untuk operasional penumpang, Kita juga akan siapkan kereta ukur
berkecepatan tinggi yang sama hebatnya untuk kebutuhan uji coba dan perawatan
jaringan parasarana KCJB,” jelas Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.
Dipaparkan Dwiyana, kereta ukur ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi
lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS),
pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem persinyalan, serta dinamika
dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.
“Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam. Meski dengan
kecepatan tersebut, kereta ukur KCJB mampu mendeteksi kondisi lintasan,
melakukan pemeriksaan terhadap OCS, jaringan untuk telekomunikasi, sistem
persinyalan, dan banyak infrastruktur KCJB lainnya dengan akurasi tinggi,” paparnya.
Ditambahkan Dwiyana, kereta ukur akan dilengkapi sistem yang dapat
mengumpulkan, memproses, dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang
dilaluinya secara otomatis, real-time, dan menyeluruh. Dwiyana menegaskan bahwa
kemampuan ini sangat dibutuhkan di industri kereta cepat agar proses pemeliharaan
infrastruktur kereta cepat dapat berjalan optimal dan efisien.
“Kereta cepat membutuhkan kereta ukur yang mampu mengumpulkan, memproses,
dan menganalisa kondisi lintasan secara otomatis, tepat waktu, dan menyeluruh agar
upaya pemeliharaan infrastruktur dapat dilakukan secara maksimal dan efisien.
Tentunya, kereta ukur KCJB memiliki kemampuan tersebut,” tegasnya.
Lebih detail, Dwiyana menjabarkan mengenai bagaimana kereta ukur ini mampu
menginspeksi jaringan prasarana KCJB secara akurat, real-time, dan otomatis saat
melaju dengan kecepatan 350 km/jam. Untuk pengukuran geometri lintasan KCJB,
kereta ukur ini menerapkan teori inersia, pemrosesan gambar berkecepatan tinggi,
dan teknologi laser berkecepatan tinggi. Dengan begitu, kereta ukur mampu
melakukan pengukuran akurat terhadap lebar rel, kesejajaran rel, cross
section/pertinggian rel kiri-kanan, dan lendutan rel.
Lalu untuk OCS, teknologi pengukuran kontak dan non kontak digunakan untuk
mengukur parameter geometri kawat kontak, parameter interaksi antara pantograph
dan kawat kontak, dan parameter power supply secara real-time. Ada juga Sistem
pengukuran gaya untuk mengukur mengukur gaya kontak antara pantograph dan
kawat kontak, hard spot, arcing, dan lainnya. Ditambah sistem Pengukuran Optik
untuk mengukur ketinggian kawat kontak, jarak stagger, jarak horizontal dan vertikal
antara dua kabel kontak.
Untuk kebutuhan pemeriksaan komunikasi, kereta ukur akan dilengkapi peralatan
untuk mengukur jangkauan sinyal komunikasi, gangguan medan elektromagnetik
lingkungan, data suara dan data kontrol layanan penumpang, serta data kontrol
kereta.
Sedangkan untuk pemeriksaan persinyalan, kereta ukur ini dirancang untuk mampu
mengukur peralatan parameter persinyalan seperti balise, track circuit, kapasitor
kompensasi, dan arus balik traksi.
Kereta ini juga memiliki peralatan untuk mengukur dan menguji gaya dinamika rel
dengan parameter kekuatan rel-roda secara vertikal/lateral, koefisien derailment, rasio
pengukuran beban roda, gaya wheelset lateral, akselerasi badan kereta secara
vertikal/lateral, akselerasi kerangka lateral, dan akselerasi kontak gandar vertikal.
Ada juga peralatan pemeriksaan sistem integral yang berfungsi sebagai sinkronisasi
lokasi, kalibrasi waktu, pengolahan data inspeksi secara komprehensif, monitoring
video CCTV, dan jaringan data. Peralatan untuk kebutuhan sistem integral ini telah
dilengkapi encoder, teknologi RFID dan GPS untuk mendapatkan lokasi yang akurat
saat dalam kecepatan tinggi, dan presisi lokasi hingga 2 meter.
“Kereta ukur berkecepatan tinggi untuk KCJB pasti memiliki kemampuan terbaik
sesuai fungsinya. Kehadiran kereta ukur ini menjadi penting untuk menguji kualitas
dan pemeliharaan KCJB agar dapat beroperasi dengan kualitas pelayanan terbaik
bagi seluruh penumpang,” terang Dwiyana.
EMU kereta ukur ini akan memiliki rangkaian kereta dengan spesifikasi dan fungsi
yang berbeda-beda. Kereta 1 untuk kebutuhan pengujian lintasan, kereta 2 untuk
sistem persinyalan dan komunikasi, kereta 3 untuk OCS, kereta 4 dan 7 sebagai ruang
kantor, kereta 5 untuk restorasi, kereta 6 sebagai ruang pertemuan, kereta 8 untuk
sinyal dan integrasi rel-roda.
“Kereta ukur yang Kami siapkan memiliki standar yang sama dengan CR400AF
namun dilengkapi kereta dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk keperluan
inspeksi jaringan rel KCJB,” kata Dwiyana.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn