Cilacap, 1 September 2021 | Sebanyak 2.464 batang rel yang didatangkan langsung oleh
PT Kereta Cepat Indonesia-China dari Tiongkok untuk kebutuhan proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB) telah tiba di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa tengah (27/8).
Ini artinya, total rel yang sudah didatangkan untuk kebutuhan proyek KCJB sejak pengiriman
batch pertama pada 4 April 2021 adalah 9.604 batang rel dari rencana 11.804 batang rel.
Rinciannya adalah 2.220 batang rel pada batch pertama (4/4), 2.220 batang rel untuk pada
batch kedua (28/6), dan 2.700 batang rel pada batch ketiga (23/7). Rencananya, 2.200
batang rel berikutnya akan dikirim pada 9 September 2021.
“Total rel yang akan dikirim ke Indonesia adalah 11.804 batang. Pengiriman kelima
direncanakan tiba pada 9 September. Itu akan menjadi pengiriman terakhir untuk kebutuhan
proyek KCJB,” ungkap Mirza Soraya selaku GM Corporate Secretary PT KCIC.
Setelah tiba di pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, 2.464 batang rel tersebut akan diangkut ke
depo Tegalluar, Cileunyi, Jawa Barat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Rel akan
diturunkan oleh kapal derek dari kabin ke gerbong khusus pemindah rel di dermaga.
Kemudian rel akan diangkut ke tempat penyimpanan rel sementara. Selanjutnya, rel dibawa
menggunakan kereta dari Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ke fasilitas track laying di Depo
Tegalluar,” jelas Mirza.
Di Depo Tegalluar, Mirza menjelaskan bahwa setiap rel yang memiliki panjang 50 meter
tersebut akan memasuki tahap welding atau pengelasan agar tersambung menjadi 500 meter
untuk kemudian dipasang di trase KCJB. Mirza juga menambahkan jika proses pengelasan
sudah berlangsung sejak pengiriman rel pertama pada April lalu.
Mirza menekankan, rel sepanjang 50 meter ini digunakan agar jalur kereta cepat ini tidak
memerlukan terlalu banyak sambungan sehingga memiliki tingkat keamanan dan
kenyamanan yang tinggi, mengingat, kereta cepat ini akan beroperasi dengan kecepatan
hingga 350 km per jam.
“Panjang rel 50 meter merupakan rel terpanjang yang digunakan di dunia perkeretaapian
Indonesia. Dengan begitu, ketika sudah dipasang, rel panjang 500 meter ini akan minim
sambungan. Hal ini akan berdampak pada keamanan dan kenyamanan pengguna kereta
cepat yang beroperasi dengan kecepatan 350 km per jam ini,” tegasnya. Mirza menambahkan
bahwa rel yang digunakan adalah rel dengan standar UIC 60 atau R60 yang berarti berat rel
tersebut adalah 60 kg per meter.
Mirza menuturkan bahwa saat ini progress KCJB sudah mencapai 78,42 persen. PT KCIC
akan terus menggenjot percepatan proyek KCJB ini agar dapat beroperasi sesuai target, yaitu
pada akhir 2022. “Saat ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemilik proyek
KCJB terus melakukan beragam upaya percepatan penyelesaian kereta cepat JakartaBandung. Pengerjaan dilakukan di 234 titik konstruksi secara bersamaan. Target
pengoperasian KCBJ adalah akhir tahun 2022,” katanya. ***
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id