Konsorsium Kontraktor KCJB Siapkan Mitigasi Cegah Banjir di Tol Japek

Jakarta, 12 November 2021 | Menghadapi musim hujan, Konsorsium Kontraktor
KCJB tengah melakukan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya banjir di jalan tol
Jakarta-CIkampek (Japek) yang bersisian dengan lintasan KCJB. Adapun upaya
mitigasi tersebut dilakukan mulai dengan cara mengidentifikasi titik-titik rawan banjir
di sepanjang tol Japek, menyiapkan patroli mobile untuk memonitor lokasi yang rawan
banjir, selalu memastikan pompa air dalam kondisi yang baik, perbaikan drainase,
sampai menghentikan sementara kegiatan proyek jika terjadi hujan dengan intensitas
yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Dengan kesepakatan berbagai pihak, seluruh konsorsium Kontraktor KCJB sedang
melakukan upaya mitigasi banjir di Tol Japek . Kami akan all out untuk mitigasi banjir
di tol Japek. Nanti ada Patroli mobile disiapkan untuk monitoring, perbaikan drainase,
sampai menghentikan pengerjaan proyek kalau terjadi hujan dengan resiko tinggi,”
tegas Dirut KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.
Terkait perbaikan drainase, ada tujuh titik sepanjang tol Japek yang sedang dikebut
pengerjaannya. Di KM 7 – KM 8, Konsorsium Kontraktor KCJB bersama Jasa Marga
telah menyiapkan desain baru untuk saluran samping yang berada di on ramp GT
PGT 2, mulai dari Crossing Tol sampai dengan GT PGT 2 yang mana saluran tersebut
harus berada di area tanah pengelolaan JM 3. Lalu sambil menunggu pengerjaan
sistem drainase selesai, dua unit pompa air berkapasitas 100 meter/menit pun
disiapkan.

Kemudian di KM 28 jalur B, Dwiyana memaparkan bahwa pada 11 November 2021,
pihaknya sudah selesai melakukan pembongkaran terhadap jalan bekas proyek untuk
dikembalikan menjadi drainase. “Jalur bekas proyek telah dibongkar dan siap
dikembalikan sebagai saluran air di samping tol Japek KM 28 jalur B,” paparnya.
Dwiyana pun menambahkan kalau pembongkaran area bekas proyek telah dilakukan
juga pada area kerja Special Beam Long Span di KM 35 jalur B agar titik tersebut bisa
kembali menjadi tempat resapan air. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah
mengembalikan saluran fungsi saluran inlet crossing dan akan melakukan
pembersihan pada saluran tersebut.

Untuk penanganan drainase yang berada di KM 5 jalur B, Dwiyana mengatakan kalau
pihaknya sudah menyelesaikan rancangan drainase di titik tersebut dan
pengerjaannya akan dikebut mulai 15 November 2021. ‘Drainase di KM 5 sudah
selesai desainnya. Pengerjaannya akan dikebut mulai 15 November,” katanya.
Pun dengan penanganan drainase di KM 33 jalur B, Dwiyana mengaku kalau pihaknya
sudah menyiapkan rancangan drainase terbaru. Rencananya, pengerjaan drainase
akan dimulai pada 30 November dan diusahakan selesai sesegera mungkin. “Kalau
untuk KM 33, desainnya sudah Kami kirim. Nanti setelah itu Kita akan kebut
pengerjaannya agar bisa segera berfungsi dan mencegah banjir di tol Japek,”
akunya.
Sedangkan untuk penanganan drainase di KM 24, Dwiyana menuturkan kalau
pekerjaan lanjutan saluran samping sedang berjalan dan akan ada penambahan tali
air di titik tersebut. “Di KM 24, pengerjaan lanjutan saluran samping dari BSI menuju
JPO BSI sedang berjalan dan nanti ada penambahan tali air,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dwiyana menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan pembuatan
sistem drainase khusus untuk proyek KCJB. Menurutnya, saat ini desain untuk
drainase tersebut sudah dikonsultasikan dengan CRDC untuk kemudian disampaikan
ke pihak Jasa Marga agar dapat dilakukan asistensi desain. Adapun drainase khusus
itu akan dibangun di dari KM 2 jalur A sampai dengan KM 4 jalur A serta KM 4 jalur B
sampai dengan KM 38 jalur B. Rencananya, pengerjaan drainase tersebut akan
dikerjakan secara bertahap mulai dari 17 November 2021.
“Kita juga akan membuat drainase baru untuk KCJB dari KM 2 jalur sampai KM 4 jalur
A dan KM 4 jalur B sampai KM 38 jalur B. Desain sedang diasistensikan ke CRDC,
nanti pengerjaannya bertahap mulai 17 November,” jelasnya.
Tak hanya soal penanganan drainase, Dwiyana mengatakan kalau pihaknya sudah
merancang langkah penanganan kalau sampai terjadi banjir di tol Japek yang
bersisian dengan lintasan KCJB. Langkah penanganan banjir tersebut terbagi menjadi
dua kategori, yaitu penanganan dengan pompa dan tanpa pompa. “Kalau sampai
terjadi banjir, Kami sudah siapkan dua skema penanganan, yaitu dengan dan tanpa
pompa untuk mempercepat surutnya banjir,” terangnya.
Ditekankan Dwiyana, selain fokus pada percepatan pembangunan KCJB, pihaknya
juga memberikan atensi lebih terhadap potensi banjir, terutama di area kritis seperti
jalan tol dan pemukiman warga. Ia mengaku, pihaknya akan selalu siap melakukan
upaya pencegahan dan bersedia berkolaborasi dengan berbagai pihak agar banjir
tidak terjadi.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn