Pembangunan Empat Stasiun KCJB Dilakukan secara Simultan

Jakarta, (4 April 2021) – PT KCIC secara paralel melakukan pembangunan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Selain jalur rel, PT KCIC juga secara simultan melakukan pembangunan empat stasiun yang akan dilintasi KCJB.

Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menyebutkan, keempat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar saat ini dalam tahap konstruksi. Secara general, pembangunan telah memasuki tahap fondasi dan struktur lainnya.

Terkait informasi tambahan Stasiun Padalarang, lanjut Mirza hal itu masih dalam proses kajian internal bersama tim konsultan. “Dengan kata lain, rencana stasiun kereta cepat hingga saat ini masih sesuai dengan rencana awal yang menempatkan di empat titik yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar,” ujarnya.

Munculnya wacana penambahan Stasiun Padalarang ini, kata dia, tujuannya untuk mencari alternatif agar kereta cepat bisa segera terintegrasi secara seamless dengan moda transportasi lain untuk mewujudkan kenyamanan dan kemudahan bermobilisasi optimal bagi penumpang. Namun untuk realisasinya, wacana ini masih dalam tahap kajian mendalam dengan melibatkan tim konsultan.

Mengenai pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD), Mirza menjelaskan saat ini semuanya masih tetap sesuai dengan rencana. Pengembangan superblok dilakukan di kawasan Halim. Tepatnya di sisi selatan dan tidak berstatus sebagai TOD. Superblok Halim menawarkan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center serta terintegrasi dengan moda BRT dan LRT Jabodetabek.

Mengenai munculnya informasi di berbagai media yang menyebutkan pemindahan TOD dari Walini ke Padalarang, Mirza menyebutkan informasi tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan atau keliru. Mirza mengatakan pengembangan TOD hingga saat ini masih tetap akan dilakukan di tiga kawasan yakni Karawang, Walini dan Tegalluar. “Saat ini, pengembangan TOD di tiga stasiun berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan,” jelasnnya.

Pada dasarnya pengembangan di area sekitar 3 stasiun ini adalah pengembangan kota baru dengan pusat berbasis konsep TOD yang memiliki radius 800 meter dari simpul stasiun kereta cepat.

Secara umum, konsep TOD ialah mengembangkan kawasan urban berintensitas tinggi yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal sehingga mampu melayani berbagai dimensi kebutuhan masyarakat dalam suatu kawasan sekaligus. Baik berupa kegiatan campuran hunian, komersil retail, perkantoran, area hiburan, dan sebagainya. Pengembangan konsep TOD di Karawang, Walini, dan Tegalluar secara berurutan luasan yang juga bervariasi di antaranya 250 ha, 1.270 ha, dan 340 ha. (*)

* * *

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Mirza Soraya, Corporate Secretary

email: mirza.soraya@kcic.co.id

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn