Tunnel Boring Machine Super Besar Tiba di Tunnel #1 Kebut Pengerjaan Titik Kritis Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Jakarta, 29 Januari 2019 – Pelaksanaan Konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Siap melesat di tahun 2019. Progres konstruksi yang telah mencapai 6% di bulan Januari 2019 siap kebut dengan hadirnya Tunnel Boring Machine (“TBM”) yaitu alat bor yang didatangkan khusus dari Negeri Tirai Bambu dan telah mendarat di Lokasi Tunnel #1 Halim Km 3+600.

Setelah melalui proses pengiriman TBM Kereta Cepat dari pelabuhan asal yaitu Zhanghuabang Wharf, di Shanghai China dengan menggunakan kapal “Phoenix Pine” ke Tanjung Priok, TBM disimpan di penyimpanan sementara yang berlokasi di KBM Marunda, Jakarta. Proses selanjutnya adalah pemeriksaan administrasi dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Utama, Tanjung Priok. Atas dukungan penuh Kantor Bea dan Cukai serta kerjasama Tim KCIC yang dipimpin oleh Jarot Ari Wibowo, GM Material & Equipment PT KCIC, pada
tanggal 25 Januari 2019 Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) berhasil
didapatkan dan pada tanggal 26 Januari 2019 TBM dikirim ke Lokasi Tunnel #1.

“Kita patut berbangga, mungkin saat ini TBM yang ada di hadapan kita ini adalah yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. TBM ini nantinya mampu membuat terowongan untuk dua jalur kereta cepat sehingga saya yakin, progress pembangunan yang ditargetkan 60% dapat tercapai.” Optimis Chandra Dwiputra, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China.

Kedatangan TBM di Lokasi Tunnel #1 ini disambut oleh Sahala Lumban Gaol selaku Staff Khusus I Menteri BUMN yang didampingi oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Chandra Dwiputra beserta jajaran manajemen pemegang saham. Dengan dibalut tirai merah yang melambangkan keberanian, TBM Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ditampilkan untuk pertama kalinya.

Metode Shield Tunneling dengan Tunnel Boring Machine di Tunnel #1

Tunnel boring machine super besar yang berbobot 3.649 ton dengan diameter 13,19 m dan panjang mencapai 105 m ini akan beroperasi di daerah Halim dengan konstruksi terowongan sepanjang 1.885 m. Pengerjaan TBM di titik Kritis pertama ini menggunakan Metode Shield Tunneling dengan target penyelesaian 30 bulan.

Dari 22 titik kritis trase Kereta Cepat Jakarta Bandung yang membentang sepanjang 142,3 km, hanya titik kritis pertama inilah yang menggunakan Metode Shield Tunneling, dikarenakan titik kritis ini berlokasi di Km 3+600 melewati jalan tol Cikampek dan overpass jalan arteri Jatiwaringin yang notabene merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.

Penggunaan TBM ini diyakini oleh Chandra sama sekali tidak akan menghambat lalu lintas tol Jakarta – Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan Shield Tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode Drill, blasting atau metode lainnya.

“Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah dimana pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada diatasnya,” terang Chandra

Selain itu, TBM juga digunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.

Pengeboran 24 jam Tanpa Henti
Perakitan alat TBM akan memakan waktu sekitar 45 hari dengan target awal bulan Maret dapat dilakukan uji coba TBM. Selanjutnya, pengeboran pertama di Tunnel #! Ditargetkan akan berlangsung pada akhir Maret 2019 dan diawali oleh ujicoba selama 2 Minggu.

“TBM akan bekerja secara signifikan dengan pengeboran selama 24 jam tanpa henti. Optimalisasi pengeboran pada titik ini rata-rata sebesar 8 – 10 meter per hari sehingga diharapkan dapat mempercepat pekerjaan di titik ini,” ungkap Chandra

Chandra kemudian menegaskan komitmen perusahaan untuk dapat menyelesaikan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung ini pada tahun 2021.

“Lets work together and build together to achieve more for High Speed Railway Jakarta Bandung Project” Kereta Cepat Punya Indonesia, Kerja Kita Prestasi Bangsa!” Tegas Chandra saat menutup sambutannya.

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn