BANDUNG, 5 JULI 2019 – Berlokasi di Hotel Aryaduta Kota Bandung, diselenggarakan acara Penandatanganan Perjanjian Tukar Menukar Lahan dan Bangunan antara PT Kereta Cepat Indonesia China dengan TNI AD Kodam III/Siliwangi. Acara ini merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI dengan PT KCIC dalam mendukung proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung khususnya di kawasan Cimahi.
Ditandatangani oleh Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra dan Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono, perjanjian tersebut berisi pertukaran antara aset TNI Kodam III Siliwangi berupa lahan Brigif Kujang II Cimahi seluas 27.933 m2 dengan aset PT KCIC berupa tanah seluas 210 ha yang berlokasi di Desa Cijayana dan Desa Samudra Jaya bersama dengan 2 (dua) fasilitas berupa kolam renang di daerah Yonarhanudse Cirebon dan Yonzibur Pangalengan. Area lahan Brigif Kujang II Cimahi tersebut memang terlewati pembangunan trase kereta cepat Jakarta Bandung berupa elevated (jembatan).
“Dengan adanya pertukaran ini kami harapkan proses pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat berjalan dengan lebih progresif sehingga dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.” ujar Chandra dalam kata sambutannya.
Guna mencapai target, proyek kereta cepat yang didaulat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah kini terus melakukan pembangunan secara masif dengan didukung dengan peralatan yang dihadirkan langsung dari negeri bambu. Chandra mengakui bahwa kerja sama dengan Tiongkok yang memiliki jaringan kereta cepat terluas di dunia, membuka peluang bagi insan – insan Indonesia untuk mempelajari teknologi transportasi massal yang modern tersebut. “Selain metode investasi dengan model Business to Business (B to B) dan tanpa kewajibkan penyertaan jaminan dari pihak pemerintah, teknologi yang ditawarkan China juga bersifat terbuka, sehingga transfer knowledge ke pihak Indonesia juga dapat dilakukan. Harapanya kan Indonesia bisa bikin kereta cepat sendiri di masa depan nanti. Jadi untuk bisa mandiri harus mulai dipelajari dari sekarang.”
PEMBANGUNAN MASIF KERETA CEPAT: DEPO SUDAH MULAI DIBANGUN
Sejalan dengan berbagai kegiatan perusahaan untuk mendukung kelancaran proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta Bandung, saat ini berbagai fasilitas sarana prasarana kereta cepat juga sudah mulai dilakukan pembangunan.
Depo kereta cepat Jakarta Bandung yang merupakan fasilitas perawatan kereta cepat pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara, saat ini sudah mulai dibangun. Di tanah seluas 85.44 ha, depo ini akan dibangun di kawasan Tegalluar. Depo ini akan memiliki delapan jalur untuk menampung 11 trainset kereta cepat Jakarta Bandung, dimana setiap trainset akan memiliki delapan kereta. Nantinya dua dari 11 trainset ini akan menjadi kereta cadangan dan kereta pengganti pada saat kereta utama sedang menjalani perawatan.
Perawatan reguler terhadap kereta cepat CR400AF dilakukan setiap dua hari sekali setelah selesainya jam operasional meliputi aktivitas pengecekan atau penggantian spare part hingga pengecekan ultrasonic untuk mendeteksi keretakan pada poros kereta. Kereta Cepat Jakarta Bandung berkomitmen untuk memastikan bahwa moda transportasi massal tercepat di Indonesia ini senantiasa mengedepankan keamanan, kenyamanan dan tepat waktu. Kedepannya, depo Tegalluar ini akan dikembangkan untuk jenis perawatan yang makin kompleks, seperti perawatan kereta setelah mencapai jarak tempuh lebih dari 3 juta km atau setara dengan waktu lima tahun. Depo kereta cepat diperkirakan dapat mengakomodir perawatan seluruh unit kereta paling tidak 2.400 kali dalam setahun.
KEISTIMEWAAN KERETA CR400AF JAKARTA BANDUNG
Seperti kita ketahui, keistimewaan dari teknologi kereta cepat yang dipakai oleh kereta cepat Jakarta Bandung mampu beroperasi di empat iklim termasuk di iklim tropis dengan kondisi suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia. Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi.
Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9.750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil, sehingga tepat untuk kondisi geografis Jakarta – Bandung yang cenderung menanjak.
KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG SIAP MEMPEKERJAKAN PUTRA PUTRI TERBAIK INDONESIA
Selain komitmen untuk menyiapkan sarana prasarana, proyek padat karya ini telah mempekerjakan lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal yang secara berkelanjutan dilatih melalui training peningkatan kompetensi pekerja. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemegang proyek kereta cepat, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk merekrut putra – putri terbaik yang nantinya akan bekerja untuk operasional dan maintenance kereta cepat Jakarta Bandung. Diharapkan proyek ini akan mampu menyerap ribuan putra – putri terbaik bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan dan pengoperasian kereta cepat pertama di Asia Tenggara. PT KCIC juga bekerja sama dengan beberapa instansi dan BUMN di bidang transportasi massal guna mendukung pengoperasian kereta cepat Jakarta Bandung.
KEISTIMEWAAN KONSTRUKSI KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG
Dari 142,3km, lebih dari 50% atau sekitar 83km struktur konstruksi proyek kereta cepat Jakarta – Bandung terdiri dari konstruksi elevated dan bridge. Konstruksi elevated terpanjang terbentang sepanjang 36km mulai dari Kabupaten Bekasi hingga Kabupaten Karawang. Struktur ini memiliki sedikitnya 45 continuous beam dengan bentangan continuous beam terpanjang 72–128–72. Separuh dari struktur elevated terpanjang ini akan tersambung di akhir 2019.
Sebanyak 2.078 box girder untuk melengkapi struktur elevated akan disuplai oleh tiga casting yard Kereta Cepat Jakarta Bandung yang salah satu diantaranya merupakan terbesar di Indonesia.
Disisi lain, titik–titik pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung terus dikebut diantaranya Stasiun Tegalluar, Tunnel 6 (Inlet & Outlet), Bridge Cikamuning, Brigif Elevated Cimahi, Tunnel 11, Tunnel 8, Tunnel 1 Halim, Casting Yard DK28, Batching Plant DK94.
KCIC Wuz Wuz Yes! Kereta Cepat Punya Indonesia!