KCIC DAN MRT JAKARTA JALIN KERJASAMA PENGEMBANGAN KOMPETENSI OPERASIONAL, SDM DAN BISNIS

JAKARTA – PT KCIC selaku pemilik proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung resmi menjalin kerjasama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam hal pengembangan kompetensi. Kedua perusahaan sebagai penyedia transportasi kereta modern tanah air bersepakat untuk saling melakukan transfer knowledge berkaitan dengan pemeliharaan kereta dan operasionalnya yang mencakup pengembangan sumber daya manusia, inovasi serta strategi pengembangan TOD dan bisnis non kereta lainnya.

Kerjasama ini tertuang dalam bentuk nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Wiliam Sabandar di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

“KCIC dan MRT sama – sama merupakan pionir perkeretaapian modern di Indonesia, sehingga ini merupakan kesempatan besar baik bagi KCIC maupun MRT untuk saling belajar mengenai sistem satu sama lain,” Ungkap Chandra Dwiputra dalam sambutannya.

MRT terbukti mampu menjawab ekspektasi publik setelah beroperasi secara komersial sejak Maret 2018 baik dari kualitas pelayanan operasi maupun dampak yang dihadirkan kepada masyarakat. “Kami (MRT) punya pengalaman building sistem, masuk ke persiapan operasi dan sekarang masuk ke dalam aspek komersialisasi.” ujar William.

Selain kereta, pengembangan TOD di sepanjang jalur pun masuk dalam rencana pengembangan bisnis ke depan. Di sisi lain, KCIC pun memiliki komitmen untuk menghadirkan kereta cepat Jakarta Bandung, sebagai kereta cepat pertama di ASEAN, dengan kualitas pelayanan prima dan turut menghidupkan kawasan baru di sekitar jalur yang nantinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kedua kota megapolitan tersebut.

Dengan didukung dengan pengalaman PT MRT dalam persiapan pengoperasian moda transportasi massal di Jakarta serta pengembangan bisnis TOD, PT KCIC memiliki keyakinan kerja sama ini akan menjadi sinergi yang kuat sehingga mampu memberikan kemudahan bagi pengguna sarana transportasi terintegrasi di Jakarta dan Bandung di masa depan.

“Kerjasama ini juga merupakan bentuk komitmen kedua perusahaan untuk bersinergi dalam mewujudkan perkembangan transportasi massal perkeretaapian tanah air yang lebih matang dan lebih maju di masa mendatang.” Lanjut Chandra.

PROGRES KONSTRUKSI DAN PERSIAPAN OPERATIONAL & MAINTENANCE TERUS DIKEBUT
Memasuki awal September 2019, progres konstruksi kereta cepat Jakarta Bandung mencapai angka 32,8%. Angka tersebut merepresentasikan keseluruhan persiapan dalam mega proyek tersebut untuk menyambut operasi pada tahun 2021 mendatang.

Selain tembusnya satu dari 13 tunnel lainnya dalam proyek ini, kereta cepat Jakarta Bandung juga akan segera memasuki milestone baru dimana girder pertama dari struktur elevated kereta cepat akan segera diinstalasi. Sebagai informasi, pemasangan ini akan menjadi langkah baru bagi proses pembangunan dimana struktur elevated mendominasi lebih dari 60% dari keseluruhan trase sepanjang 142,3 km. Disisi lain, Tunnel Boring Machine kereta cepat yang akan menembus jalan tol Jakarta – Cikampek untuk proses konstruksi Tunnel 1 di Halim juga akan segera beroperasi dalam waktu dekat ini.

Sejalan dengan pembangunan yang terus dilakukan secara progresif, proyek kereta cepat Jakarta Bandung secara paralel juga sedang mempersiapkan sistem operasi dan perawatan sarana dan prasarana. Salah satu yang sedang masif dipersiapkan adalah kebutuhan sumber daya manusia mulai dari struktur organisasi hingga jumlah personil untuk persiapan operasional di masa mendatang. KCIC menargetkan untuk melibatkan 1700 personil pada saat operasional kereta cepat nanti.

KCIC Wuz Wuz Yes! Kereta Cepat Punya Indonesia!

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn