Purwakarta, 30 Agustus 2021 | PT Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCIC) langsung bertindak
cepat untuk menyelesaikan masalah longsornya material cor bercampur tanah yang terjadi
saat dilakukan aktivitas pengeboran tiang beton pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
(KCJB) di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
(28/8).
“PT KCIC selaku pemilik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah melakukan koordinasi
dengan pihak kontraktor mengenai hal ini. Dan meminta kontraktor untuk melakukan
penanganan segera agar masalah dapat segera diselesaikan dan tidak merugikan warga
setempat,” papar GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya.
Sinohydro Company Ltd selaku kontraktor proyek KCJB di wilayah tersebut pun langsung
melakukan pembenahan atas kerusakan yang terjadi di sekitar lokasi pengecoran dan
menyiapkan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saat ini kontraktor sedang melakukan pembenahan dan pembersihan lumpur. Termasuk
membangun beberapa pembatas agar kejadian tersebut tidak terulang Kembali,” tutur Mirza.
Namun, Mirza menambahkan jika upaya pembenahan dan antisipasi ini akan membutuhkan
beberapa waktu ke depan.
Guna menindaklanjuti dampak yang ditimbulkan dari proyek ini terhadap masyarakat, pihak
Sinohydro telah melakukan koordinasi langsung dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Purwakarta “Pihak kontraktor telah berkoordinasi dengan pemkab setempat dan telah
bersama-sama untuk mencari solusi permasalahan tersebut dengan warga,” ungkap Mirza.
Mirza juga menekankan bahwa KCIC siap memberikan kompensasi bagi warga terdampak.
“Jika ada kerusakan pemukiman warga akibat dampak pembangunan, PT KCIC siap
memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mirza memaparkan bahwa longsornya material cor bercampur
tanah tersebut terjadi saat dilakukan pengeboran untuk pemasangan tiang pancang (bored
pile) di sekitar terowongan #2 yang berada di wilayah tersebut. Pemasangan tiang pancang
itu dilakukan untuk menjamin keamanan konstruksi, mengingat pada bagian atas terowongan
2 terdapat area dengan poros yang cukup miring. “Pada bagian atas terowongan #2 terdapat
bagian dengan poros yang cukup miring. Untuk menjamin keamanan konstruksi, terowongan
perlu dipasang tiang bor,” tutup Mirza. () ()
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id