Jakarta, 21 September 2021 | Sebanyak 2.200 batang rel yang didatangkan dari China untuk
kebutuhan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah tiba di pelabuhan Cilacap, Jawa
Tengah (21/9). Ini artinya, seluruh kebutuhan batang rel untuk proyek KCJB yang mencapai
11.805 batang telah terpenuhi. Hal ini pun diyakini oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China
(KCIC) selaku pemilik proyek KCJB bahwa target realisasi operasional KCJB pada akhir 2022
semakin mendekati kenyataan.
“Saat ini progress proyek KCJB sudah mencapai lebih dari 78,65 persen. Dengan terpenuhinya
seluruh kebutuhan batang rel untuk trase KCJB, maka percepatan penyelesaian proyek KCJB
sudah semakin dekat dan kami semakin optimis bahwa KCJB dapat beroperasi sesuai target
pada akhir 2022,” jelas GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya.
Sebelumnya, 9.604 batang rel yang telah tiba di Indonesia dalam 4 tahap. Rinciannya adalah
2.220 batang rel pada batch pertama (4/4), 2.220 batang rel untuk pada batch kedua (28/6),
2.700 batang rel pada batch ketiga (23/7) dan sebanyak 2.464 batang rel pada batch keempat
(27/8).
Seluruh batang rel yang masing-masing memiliki panjang 50 meter tersebut diangkut ke depo
Tegalluar, Cileunyi, Jawa Barat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kemudian dilakukan proses
welding atau pengelasan agar tersambung hingga memiliki panjang 500 meter per batang rel.
Hingga saat ini, Depo Tegalluar telah berhasil melakukan pengelasan sebanyak 5.850 batang
rel hingga tersambung menjadi 585 batang rel dengan masing-masing sepanjang 500 meter.
Atau dengan kata lain, rel yang sudah siap untuk dipasang sepanjang 292,5 km.
“Nantinya akan ada dua jalur untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung. Dimana masing-masing
jalur akan memiliki dua lajur atau lintasan. Maka dari itu dibutuhkan rel tersambung
sepanjang 4 kali dari panjang trase. Sehingga total panjang rel yang harus dipersiapkan adalah
sekitar 568 km,” jelasnya.
Seluruh batang rel yang telah didatangkan pada pengiriman batch ke 5 akan menyusul dikirim
ke depo Tegalluar oleh PT KAI untuk dilakukan welding. Setelah proses welding selesai, rel
tersebut akan langsung dipasang di semua trase KCJB.
Adapun batang rel yang dipilih untuk proyek KCJB memiliki standar UIC 60 atau R60 yang
berarti berat rel tersebut adalah 60 kg per meter. Mirza menekankan bahwa rel yang masing
masing tersambung menjadi 500 meter dengan standar R60 adalah yang terbaik untuk proyek
kereta berkecepatan 350 km/jam ini. Setelah proses penyambungan, nantinya secara
bertahap rel-rel yang sudah disambung itu akan dipasang sebagai jalur kereta cepat JakartaBandung.
“Batang rel berstandar R60 sepanjang 50 meter yang dipilih untuk trase KCJB merupakan rel
terpanjang di dunia perkeretaapian Indonesia. Setelah batang rel tersebut disambung hingga
menjadi masing-masing memiliki panjang 500 meter, akan membuat rel minim sambungan.
Ini sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan pengguna KCJB mengingat kereta cepat
ini akan melaju dengan kecepatan 350 km/jam,” tegas Mirza.
Di samping itu, Mirza menekankan bahwa saat ini percepatan penyelesaian proyek KCJB juga
dilakukan di di 234 titik konstruksi secara bersamaan agar target operasian KCJB dapat
terpenuhi.
“Saat ini PT KCIC selaku pemilik proyek KCJB sedang melakukan pengerjaan kontruksi di 234
titik secara bersamaan. KCIC akan terus berkomitmen melakukan beragam upaya percepatan
penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung agar dapat beroperasional sesuai target pada
akhir 2022,” paparnya. (*)
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.iD