Jakarta, 05 April 2022 | Di awal April 2022 ini, seluruh rangkaian Electric Multiple Unit (EMU)
untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berjumlah 11 unit sudah selesai diproduksi
di CRRC Sifang, Qingdao, provinsi Shandong, Tiongkok. Bukan hanya EMU, sebelumnya satu
unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi juga sudah rampung
diproduksi. Selesainya proses produksi rangkaian EMU bertipe CR400AF ini menambah
pencapaian KCJB sepanjang 2022.
“Di tengah persiapan untuk uji coba KCJB pada November nanti, bisa kami sampaikan jika
seluruh EMU dan 1 CIT untuk KCJB telah selesai produksi dan sekarang sedang memasuki
tahap static commissioning dan dynamic test,” papar Presiden Direktur KCJB, Dwiyana Slamet
Riyadi.
Rangkaian EMU dan CIT ditargetkan tiba di Indonesia pada semester II 2022. EMU merupakan
rangkaian kereta cepat dengan spesifikasi canggih dan mampu memonitor bahaya seperti
bencana gempa bumi, banjir, hingga serangan objek asing, serta tahan api.
“Seperti rancangan konstruksinya, rangkaian EMU dan CIT KCJB juga dirancang sesuai dengan
kondisi geologis di pulau Jawa. Di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster
monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga
memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi,” jelas Dwiyana.
Sistem keamanan yang terpasang dalam rangkaian EMU KCJB akan ditopang oleh berbagai
instrument keamanan seperti Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di
sepanjang trase KCJB, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat
pengelolaan data kebencanaan. Selain itu, ada juga instrumen pengamatan langsung di
lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center KCJB untuk mengirim informasi
visual.
Ditambahkan Dwiyana, operasional KCJB ditopang dengan teknologi CTSC 3/GSM-R network
dan fiber optik yang sudah terbukti secara global dalam hal keselamatan perkeretaapian,
khususnya kereta cepat. Lalu, terdapat juga Internal dan Eksternal Lighting Protection System
pada konstruksi KCJB.
“Sistem keamanan KCJB tidak hanya terpasang pada rangkaian EMU. Mulai dari Tegalluar, dan
di sepanjang trase KCJB, Kami sudah siapkan berbagai sistem keamanan tingkat tinggi agar
KCJB dapat melesat dengan baik dan optimal,” kata Dwiyana
Dengan kecepatan operasional yang mencapai 350 km/jam, rangkaian EMU KCJB juga
memiliki kemampuan untuk meminimalisasi getaran dan kebisingan. Baik itu yang berasal
dari akselerasi kereta maupun yang bersumber dari luar sehingga penumpang bisa merasakan
pengalaman bepergian dengan kereta cepat pertama di Asia Tenggara dengan kenyamanan
yang tinggi.
Meskipun di dalamnya tersemat teknologi modern, EMU KCJB juga tetap memiliki muatan
lokal. Hal ini dapat dilihat dari bentuknya yang terinspirasi dari Komodo sebagai hewan
endemik Indonesia. Interiornya pun dilengkapi motif batik Megamendung sehingga
perpaduan modern-tradisional dalam interior kereta semakin terasa.
Pada rangkaian EMU KCJB, terdapat beberapa kelas yang bisa dipilih penumpang. Diantaranya
VIP Class, First Class, hingga Second Class. Lalu, terdapat pula fasilitas Dining Car, fasilitas
untuk difabel, Charging Port, sampai Luggage Storage.
Untuk CIT KCJB, Dwiyana mengatakan rangkaian kereta ini dirancang untuk kebutuhan
ujicoba dan maintenance KCJB. CIT atau kereta inspeksi sudah memiliki kelengkapan untuk
memenuhi kebutuhan inspeksi sesuai dengan kondisi geologis di sepanjang trase KCJB.
Kereta inspeksi ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran
atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi,
sistem sinyal, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350
km/jam.
Disamping itu, kereta inspeksi ini dilengkapi sistem yang dapat mengumpulkan, memproses,
dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang dilaluinya secara otomatis, realtime, dan
menyeluruh. Dwiyana menegaskan kemampuan ini sangat dibutuhkan di industri kereta
cepat agar proses pemeliharaan infrastruktur kereta cepat dapat berjalan optimal dan efisien.
“Disamping teknologi yang sama canggihnya dengan EMU, CIT KCJB punya kemampuan untuk
memenuhi semua kebutuhan ujicoba dan maintenance KCJB. Teknologinya sudah tertanam
untuk melakukan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Jadi kehadiran CIT KCJB ini sangat
penting untuk operasional dan keselamatan kereta cepat,” jelas Dwiyana.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Rahadian Ratry