Masuki Masa New Normal, Kereta Cepat Jakarta Bandung Optimalkan Progres di Berbagai Sisi

Bandung, 14 Juli 2020 – Meskipun ditengah situasi pandemi, konstruksi Proyek Kereta Cepat terus berprogres di berbagai titik disepanjang trase Jakarta – Bandung dengan tetap mengimplementasikan protokol pencegahan penyebaran COVID – 19 di seluruh lingkungan kerja proyek.

Pertengahan Mei 2020, progres pembebasan lahan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah tuntas, seiring dengan hal tersebut proses relokasi fasos fasum terus dikejar sehingga pekerjaan konstruksi tetap berprogres. Di area wilayah Bandung raya, proses fasum telah dilakukan diantara relokasi SDN Tirtayasa dimana gedung baru telah diserah terimakan pada Senin (6/07) dan SMPN Ngamprah yang saat ini sudah selesai dibangun.

Disisi lain progres konstruksi hingga awal Juli 2020 telah mencapai 53%. Sejumlah pencapaian juga berhasil diraih oleh Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung lewat dua konstruksi tunnel di Purwakarta yang berhasil ditembus dan kini sedang dalam tahap pengecoran akhir lapisan dinding (secondary lining). Dua tunnel tersebut adalah Tunnel #5 sepanjang 422 meter yang ditembus pada pertengahan Maret 2020 lalu dan Tunnel #3 sepanjang 735 meter pada akhir April 2020. Hingga saat ini tiga dari 13 tunnel proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung sudah ditembus. Disisi lain konstruksi pier struktur elevated juga terus dibangun dan sudah banyak berdiri sepanjang jalur tol mulai Jakarta hingga Bandung. Pada beberapa titik di atas pier tersebut sudah siap untuk dipasang box girder.

Kini memasuki masa new normal, Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung terus mengoptimalkan aktivitas pekerjaan. Konstruksi prasarana akan terus dikerjakan dengan lebih masif di berbagai titik. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra, “Memasuki kuarter ke – 2 tahun 2020, konstruksi akan semakin masif, ini masamasa kritis yang agar kegiatan pembangunan berjalan optimal tanpa menimbulkan dampak yang merugikan. Untuk itu kami selalu menegaskan kepada seluruh kontraktor untuk

mengutamakan faktor keselamatan kerja dan kepedulian lingkungan“ ujar Chandra menegaskan.

Tak hanya dari sisi konstruksi, namun juga di berbagai lini, seperti persiapan operasional kereta cepat. Jumat (9/10) KCIC telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPSDMP terkait Pengembangan SDM dan Riset di Bidang Perkeretaapian. Nantinya para calon operator kereta cepat akan memasuki tahap pelatihan dibawah naungan BPSDM Perhubungan Darat. Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi antara KCIC dan Pemerintah dalam upaya melahirkan generasi pertama anak bangsa untuk pengoperasian kereta cepat yang handal sekaligus langkah baru untuk mulai mengembangkan pengetahuan tentang kereta cepat guna peningkatan SDM dan dunia industri perkeretaapian Tanah Air.

“Selain itu, yang juga menjadi fokus kami adalah penyerapan tenaga kerja untuk operasional nanti, dan ini sedang kami lakukan agar pada saat operasi nanti, anak bangsa Indonesia siap menjadi operator pertama kerta cepat. ” kata Chandra melanjutkan.

Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung terus mengoptimalkan seluruh pekerjaan untuk mencapai target operasi semaksimal mungkin.

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn