Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Bandung, merupakan salah satu fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasos fasum) yang terdampak trase Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) yang saat ini sedang dalam proses relokasi. Proses relokasi fasos fasum Pondok Pesantren Nurul Iman dikonstruksikan oleh kontraktor KCJB PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sejak dimulainya proses relokasi pada 20 Januari 2020, Pondok Pesantren Nurul Iman saat ini sedang memasuki tahap pengerjaan fondasi dengan menggunakan minipile. Sebelumnya, bangunan masjid Pondok Pesantren Nurul Iman berdiri diatas lahan seluas 120 m2 sedangkan bangunan pesantren di atas lahan seluas 660 m2. Keduanya berada dilokasi yang berbeda. Kedua gedung ini kemudian direlokasi menjadi satu area diatas lahan seluas 1.474 m2. Keseluruhan pembangunan gedung baru ini ditargetkan selesai pada pertengahan Mei 2020.
Namun demikian, untuk bangunan asrama putri akan dikonstruksikan sendiri oleh pihak Pondok Pesantren Nurul Iman. Dalam hal ini, pihak Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah menyerahkan Uang Ganti Rugi (UGR) untuk pembangunan asrama putri. Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, bangunan asrama putri juga saat ini sedang dalam masa pembangunan.
Saat ini kegiatan siswa dan siswi Pondok Pesantren Nurul Iman seperti belajar – mengajar dan mengaji, masih dilakukan di gedung lama. Berdasarkan perjanjian, seluruh aktivitas tetap akan dilakukan di gedung lama sebelum gedung baru selesai dikonstruksikan. Oleh karena itu, WIKA tengah fokus pada proses konstruksi gedung baru agar dapat digunakan pada Tahun Ajaran baru pada pertengahan tahun 2020 mendatang.