Bisnis.com, NGAMPRAH, Bandung Barat–PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menorehkan babak baru dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). KCIC berhasil merampungkan terowongan di Walini, Kabupaten Bandung Barat sepanjang 608 meter.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwi Putra mengatakan proses penebusan terowongan Walini memakan waktu hingga 15 bulan. Proses pengerjaan terowongan melibatkan 120 pekerja dengan rata-rata panjang terowongan yang berhasil ditembus per bulan mencapai 35 meter.
Setelah berhasil ditembus, pengerjaan terowongan akan berlanjut pada pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling dan pemasangan kabel. “Hari ini hari bersejarah KCJB, di mana dengan bangga kita saksikan proses penembusan 1 dari 13 tunnel. Tunnel Walini adalah tunnel pertama yang berhasil diitembus,” jelas Chandra di lokasi terowongan, Walini, Selasa (14/5/2019).
Acara penembusan terowongan Walini dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia, Xiao Qian, Direktur Jendral Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Chandra mengungkapkan, pembangunan terowongan Walini terbilang sulit karena faktor kondisi tanah di daerah perbukitan. Proses konstruksi terowongan Walini dilakukan pada sisi inlet dan outlet secara bersamaan dengan menggunakan metode open-cut, yaitu menggali permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angle).
Di sisi lain, KCIC bakal segera mengoperasikan Tunnel Boring Machine (TBM) untuk membuat terowongan di bawah tol Cikampek KM 3+300 pada Juni 2019. Chandra mengatakan saat ini alat bor yang didatangkan dari Tiongkok masih diujicoba. Nantinya, TBM akan bekerja secara intensif selama 24 jam tanpa henti.