Kunjungi Proyek KCJB di Karawang, Menko Luhut Puji
Progres Pembangunan KCJB

KARAWANG, 30 September 2021 – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi
RI, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan apresiasi terhadap progress pembangunan
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Hal ini disampaikan langsung dalam
kunjungannya bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri II BUMN, Kartika
Wirjoatmodjo, dan Forum Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten
Karawang ke lokasi Casting Yard 2 di Mulyasejati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
dan DK43 di Kawasan Trans Heksa Karawang (THK) di Wanakerta, Kab. Karawang,
Jawa Barat.
“Progres secara keseluruhan sangat baik dan saya apresiasi hal itu. Ini harus jadi
contoh bagi pembangunan-pembangunan lainnya,” tegas Luhut.
Luhut menjelaskan proyek KCJB ini merupakan sebuah bukti bahwa bangsa
Indonesia memiliki kompetensi untuk menyelesaikan proyek strategis nasional
dengan baik dan masimal. “Setelah rampung, proyek KCJB ini akan jadi bukti bahwa
bangsa kita mampu menyelesaikan proyek ini dengan maksimal,” tandasnya.
Saat menyambangi lokasi Casting Yard 2 Luhut mendapatkan pemaparan langsung
dari Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengenai progress
pembangunan KCJB. Disebutkan jika per 24 September 2021, pembangunan KCJB
sudah mencapai 78,98 persen.

Sementara di lokasi kedua, yakni DK43 Kawasan THK, Luhut menyimak langsung
penjelasan dari Iskandar Purba selaku Project Manager Wika HSR mengenai kendala
dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek KCJB.
“Tantangan pada titik pekerjaan ini adalah perlunya sinkronisasi antara pekerjaan
Balanced Cantilever, seiring dengan dilakukannya pekerjaan penurunan jalan THK
dan secara kontinyu dilanjutkan dengan pemasangan segmental box girder,” papar
Iskandar saat mendampingi Luhut di area DK43 kawasan THK.
Menanggapi penjelasan tersebut, Luhut menekankan jika kendala teknis yang
dihadapi selama pengerjaan proyek KCJB harus mendapat perhatian serius agar
pelaksanaannya tidak merugikan warga. “Beberapa kendala teknis yang perlu
diperhatikan, jangan sampai merugikan rakyat, terutama yang tinggal di sekitar lokasi
proyek.
Hingga saat ini, PT KCIC terus melakukan upaya percepatan pembangunan KCJB
guna mengejar target operasi yang ditetapkan pada akhir 2022. GM Corporate
Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menyebutkan percepatan pembangunan adalah
salah satu konsen PT KCIC jelang target operasi di akhir 2022.
Tak hanya itu, beberapa aspek lain yang diperlukan untuk percepatan pembangunan
pun sudah terpenuhi, seperti 11.805 batang rel untuk seluruh trase KCJB yang telah
dating langsung dari China.
Mirza menyebutkan, saat ini seluruh batang rel tersebut sudah dikirm ke Depo
Tegalluar, Cileunyi, Jawa Barat untuk dilakukan proses welding atau pengelasan agar
menjadi rel sepanjang 500 meter.
Selain itu direncanakan di tahun ini hingga awal tahun, pembangunan struktur tunnel
dan stasiun sudah rampung. Saat ini, rangkaian kereta cepat atau Electric Multiple
Unit (EMU) dan kereta inspeksi, Comprehensive Inspection Train (CIT) sedang dalam

tahap produksi di Tiongkok. Jika tidak ada kendala, EMU dan CIT direncakan tiba di
Indonesia pada pertengahan tahun mendatang.
Mengenai kendala pembangunan, Mirza menyebut ada beberapa kendala di lapangan
yang sebagian telah diatasi. Kendala-kendala tersebut antara lain antara lain adalah
relokasi fasos-fasum seperti jalan akses, SUTT, hingga jaringan pipa PDAM. PT KCIC
bersama dengan konsorsium kontraktor dan stakeholder terkait terus melakukan
diskusi dan pembahasan agar persoalan relokasi fasos-fasum ini bisa segera selesai.
“Kami selalu melakukan koordinasi dan diskusi secara intensif ketika ada persoalan
yang ditemui dalam pembangunan. Dengan begitu, setiap kendala bisa dengan cepat
teratasi,” jelasnya.
Untuk diketahui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan perusahaan
patungan antara konsorsium Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) melalui
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian
Tiongkok melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd, dengan bisnis utama di sektor
transportasi publik dengan skema business to business (B2B).
Hadir untuk mengembangkan infrastruktur transportasi massal perkeretaapian tanah
air, PT KCIC saat ini merupakan pemilik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang
merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah Indonesia sesuai
dengan Perpres No. 3/2016.***


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary

email: mirza.soraya@kcic.co.id

Share

Facebook
Twitter
LinkedIn