Jakarta, 19 Mei 2022 | Produksi slab track atau bantalan rel beton yang dibutuhkan untuk
trase proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah selesai pada pertengahan Mei 2022.
Rampungnya produksi slab track lebih cepat dari yang dijadwalkan yakni akhir Mei 2022.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung setidaknya membutuhkan 30.177 unit slab track. Slab
track adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton dan diikat dengan
penambat rel. Slab track adalah bentuk modern pengganti ballast yang berupa lempengan
jalur beton untuk jalur kecepatan tinggi.
Slab track untuk proyek KCJB diproduksi sejak Januari 2021. Pada awalnya, slab track
diproduksi oleh Sinohydro dengan porsi produksi 15.391 buah. Dalam perjalanannya
dilakukan transfer teknologi dari Sinohydro pada kontraktor dalam negeri, yakni Wijaya Karya
(WIKA) Beton.
Setelah adanya alih teknologi dan pengetahuan, produksi slab track dilakukan sepenuhnya
oleh kontraktor dalam negeri dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. Wika Beton selaku
kontraktor lokal bertanggung jawab atas produksi 14.786 unit slab track. Saat ini seluruh
kebutuhan slab track sudah selesai diproduksi. Bersamaan dengan proses produksi, sebagian
slab track yang sudah selesai mulai dipasang di beberapa titik trase KCJB sejak akhir
Desember 2021.
“KCJB adalah kereta cepat pertama di ASEAN. Penggunaan Slab Track pracetak tergolong
baru di Indonesia. Maka dengan adanya BUMN yang menguasai bidang tersebut, hal ini
menunjukkan jika Indonesia siap untuk menjalankan berbagai proyek infrastruktur modern di
masa mendatang,” ujar Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.
Rampungnya produksi slab track juga semakin memantapkan proses track laying yang
sedang berjalan di trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Di sisi lain, PT KCIC bersama
konsorsium kontraktor juga terus melakukan percepatan penyelesaian pembangunan. Baik
itu pembangunan subgrade, brigde ataupun tunnel.
Diketahui jika progres keseluruhan proyek KCJB sudah mencapai 83,19 persen. Setiap
harinya progres pembangunan terus dipantau baik dari sisi kecepatan dan kualitas
pembangunan. Sehingga konstruksi KCJB diharapkan memiliki usia hingga 100 tahun sesuai
dengan standar yang sudah ditetapkan dan bisa dioperasionalkan sesuai dengan target yang
ditentukan.
“Kami melakukan usaha yang terbaik agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa diuji
coba pada akhir tahun 2022 dan beroperasi di pertengahan tahun 2023,” ujarnya.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Rahadian Ratry
Rahadian.ratry@kcic.co.id