Jakarta, 16 Oktober 2021 – Progres pembangunan proyek Kereta Cepat JakartaBandung (KCJB) kini sudah mencapai 79%. PT KCIC pun terus melakukan berbagai
upaya percepatab utk menjaga agar target operasional KCJB di akhir tahun 2022 bisa
terwujud.
Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan saat ini PT KCIC
bersama konsorsium kontraktor sedang berfokus untuk melakukan percepatan
pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif. Diakuinya pandemi Covid19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 cukup menghambat proses pembangunan
KCJB.
“Pandemi cukup memberikan dampak pada progress pembangunan KCJB. Untuk itu
sekarang fokus kami adalah melakukan percepatan pembangunan,” ujarnya.
Adapun titik-titik konstruksi yang menjadi prioritas ke depan antara lain penyelesaian
pengeboran 3 tunnel yang tersisa dari 13 tunnel yang ada di jalur KCJB. Ketiga tunnel
prioritas itu adalah tunnel 2 di Jatiluhur, Purwakarta sepanjang 1.040 meter dengan
progress 64,60 persen. Kemudian tunnel 4 di Plered, Purwakarta sepanjang 1.315
meter dengan progress 80,22 persen dan tunnel 6 di Cikalong Wetan, Kabupaten
Bandung Barat sepanjang 4.478 meter dengan progress 94,17 persen.
Selain itu, PT KCIC juga akan menyelesaikan relokasi SUTT PLN dan erection girder
untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di DK 134 dan DK 134 di
daerah Batununggal, Bandung, Jawa Barat.
Tak hanya itu, Dwiyana menambahkan jika saat ini pekerjaan subgrade 18#, 19#, dan
20# yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten
Purwakarta menjadi salah satu titik konstruksi yang dikebut pengerjaannya.
Selain percepatan pada konstruksi jalur KCJB, Dwiyana memaparkan saat ini PT
KCIC juga sedang melakukan percepatan pembangunan untuk stasiun Halim,
Karawang, dan Tegalluar.
“Saat ini, pengerjaan di tiga stasiun KCJB di Halim, Karawang, dan Tegalluar juga
sedang kami kebut agar segera siap menyambut para penumpang sesuai target di
akhir 2022,” paparnya.
Sedangkan Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta yang akan digunakan ketika
operasional nanti saat ini sedang dalam tahap produksi di pabrik China Railway
Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok.
Termasuk juga pembuatan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta
Inspeksi yang nanti digunakan untuk mengecek dan memastikan keamanan jalur
kereta cepat.
Untuk operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT KCIC dengan kementerian
terkait saat ini sedang melakukan pembahasan dan harmonisasi Rancangan
Peraturan Menteri Perhubungan. Di sisi lain, dilakukan juga pelatihan SDM hingga
pembuatan SOP sebagai bagian dari persiapan Operation Maintenance Readiness.
“Dengan semua upaya maksimal yang kami lakukan, diharapkan ttarget operasional
di tahun 2022 ini bisa dicapai,” ujarnya.
GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Sorata menyebutkan pada fase pertama
operasi yang ditargetkan di akhir 2022, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan
menempuh trase sepanjang 142,3 kilometer. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan
melintasi 9 kota dan kabupaten di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.
Stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan kereta cepat berada di wilayah Jakarta,
yakni melalui Stasiun Halim, kemudian melintasi Stasiun Karawang, Stasiun Hub
Padalarang dan berakhir di Stasiun Tegalluar.
Didukung dengan keberadaan Depo di Tegalluar sebagai pusat perawatan dan
pemeriksaan EMU, kereta berjenis CR400AF yang memiliki kecepatan maksimum
hingga 400 km/jam secara desain dan kecepatan operasi maksimum 350 km/jam
merupakan kunci konektivitas dan efisiensi yang melebur batas geografis Provinsi DKI
Jakarta dan Jawa Barat. (*)
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Mirza Soraya, Corporate Secretary
email: mirza.soraya@kcic.co.id